Senin, 09 November 2020

Visit Home Solusi Pendidikan Kala Pandemi

 

Pandemi Covid-19 telah banyak merubah tatanan sosial dalam kehidupan, perubahan ini tidak bisa dihindari. Masyarakat sekarang mau tidak mau dipaksa untuk menyesuaikan tatanan kehidupan yang baru, yang tentu sesuai protokol kesehatan sebagai ikhtiar menyudahi nestapa pandemi yang banyak membawa kesedihan dan kerugian di masyarakat. Tatanan sosial yang berubah tidak hanya pada sektor ekonomi melainkan juga pada sektor pendidikan, yang mana pendidikan ini sangat sangat terasa tidak hanya pada masyarakat di perkotaan namun juga pada masyarakat di pedesaan.

            Pendidikan bisa dibilang menjadi salah satu sektor yang paling terdampak covid-19. Karena di Indonesia pendidikan menjadi satu kesatuan yang terlembaga dari daerah maupun pusat. Ini berarti bahwa jika ada himbauan untuk menutup sekolah sekolah dari pusat, sekolah di daerah daerah pun mengikuti. Berbeda dengan ekonomi yang dinamis. Mungkin ekonomi di kota yang paling terasa dampak covid-19, sedangkan di daerah utamanya di desa umumnya masih berjalan hampir seperti biasanya. Artinya ekonomi daerah utamanya desa desa tidak terlalu terdampak covid-19 secara signifikan dibandingkan di perkotaan.

            Seperti kita ketahui bahwa pandemi memaksa sekolah menutup gerbangnya dan mengalihkan sistem pendidikan tatap muka menjadi daring (dalam jaringan). Terlepas dari sisi positif dan  negatif dari sistem pendidikan yang bisa dikatakan model baru di Indonesia ini, Daring banyak memengaruhi siswa dalam belajar. Tidak hanya dalam segi pemahaman terhadap suatu materi melainkan juga pada sisi psikologis siswa. Tidak mudah mengenalkan dan melaksanakan sistem pendidikan yang baru ini. Apalagi sistem ini belum terlalu populer dikalangan guru dan siswa sebelum pandemi melanda.

Visit home menjadi solusi

            Selama masa pengabdian masyarakat di masa pandemi, saya banyak menemui guru melaksanakan sistem belajar di daerah yang tidak mendukung melaksanakan sistem daring. Tidak jauh dari kota Surakarta, Salah satu Dusun di Kabupaten Karanganyar saya menemui fenomena ini. Guru mendatangi rumah para siswa nya dua kali dalam seminggu untuk memberi materi pelajaran sekolah dasar. Tentu perjuangan guru ini patut di apresiasi. Dengan segala pertimbangan dan melihat kondisi masyarakat di dusun tersebut, para guru memilih mendatangi para siswa nya untuk mengajar atau dalam kata lain disebut visit home.

 

            Sistem visit home ini dilakukan karena kondisi masyarakat dan para siswa yang belum memungkinkan untuk diajak belajar dalam sistem daring. Selain itu, dusun ini berada di kaki gunung lawu yang notabene sulit untuk mendapat akses sinyal internet yang mumpuni. Dengan melihat segala kondisi ini visit home menjadi solusi para guru untuk memberi pengajaran kepada siswa siswi nya. Di beberapa daerah lain sistem  ini juga diterapkan para pendidik untuk menjangkau anak didiknya agar kegiatan belajar mengajar terlaksana.

            Di beberapa daerah,  visit home menjadi solusi bagi para pendidik  untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar kepada anak didiknya. mengingat tidak semua daerah dan tidak semua masyarakat siap untuk melaksanakan pendidikan secara daring. Visit home bisa diterima oleh berbagai daerah dan kondisi masyarakat. Karena visit home tidak memerlukan sarana prasana yang rumit seperti sistem daring yang memerlukan koneksi internet yang mumpuni.

Menjaga semangat siswa dalam belajar

            Dikala pandemi, para siswa sudah pasti akan merasakan kejenuhan saat berada dirumah, apalagi pandemi ini sudah berlangsung cukup lama dan tidak ada yang tahu sampai kapan pandemi ini akan berlangsung dan berakhir.  Kejenuhan para siswa ini harus di perhatikan betul oleh para pendidik, jangan sampai para siswa kehilangan semangat dalam belajar. Terobosan terobosan harusn dipikirkan para pendidik untuk menjaga semangat para siswa ini dalam belajar.

            Metode visit home ini bisa menjadi alternatif bagi para pendidik untuk menjaga asa dan semangat para siswa untuk belajar. Dibandingkan dengan sistem daring yang hanya bertatap muka pada dunia maya, sistem visit home lebih terasa euforia nya seperti pembelajaran di dalam kelas. Karena para siswa bertatap langsung dengajn guru mereka dan tak jarang bertemu langsung dengan teman yang dekat dengan rumahnya. Ini menjadi kelebihan visit home sebagai metode pembelajaran di daerah yang belum bisa melakukan pendidikan dikala pandemi ini dengan sistem daring.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar